Teori keseimbangan pasar dikenal dalam ilmu ekonomi. Yaitu deskripsi hubungan antar pelaku pasar yang berguna untuk menentukan harga dan kuantitas persediaan di pasar. Dalam suatu persaingan pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang dibutuhkan konsumen (permintaan) dan kuantitas yang tersedia di pasar (penawaran). Konsep permintaan dan penawaran ini akan mengakomodasi semua kemungkinan adanya faktor pengubah keseimbangan tersebut. Sehingga timbul pergeseran keseimbangan antara permintaan dan penawaran tersebut (demand dan supply) di pasar.
Teori Keseimbangan Pasar

Teori Cobweb menjelaskan siklus harga dan produksi yang naik turun dalam jangka waktu tertentu, yang pada dasarnya dapat dibedakan menjadi: (1) siklus dengan fluktuasi yang jaraknya tetap; (2) Siklus yang menuju titik keseimbangan; dan (3) Siklus yang menjauhi titik keseimbangan.
Proses penyesuaian pasar menuju keseimbangan akan dipengaruhi oleh beberapa kondisi antara lain: (1) permintaan yang berubah, di mana penawaran tetap; (2) Penawaran yang berubah, di mana permintaan tetap; dan (3) Permintaan dan penawaran yang berubah secara simultan.

Kami tidak akan membahas detil konsep teori keseimbangan pasar demand dan supply ini namun dalam kaitan transaksi Forex, konsep demand dan supply dapat diterapkan baik sebagai Price Action maupun Oscillator.
Pasar Spot Mata Uang
Dunia finansial khususnya transaksi mata uang (currency trading) mengenal dua pasar utama yaitu spot market dan future market. Harga-harga dalam transaksi Forex yang sering dan selalu kita gunakan adalah harga dalam spot market. Kelebihan dari pasar spot ini adalah likuiditasnya yang sangat tinggi karena merupakan hasil transaksi dari seluruh trader dunia dan menjadi pasar terbesar karena tidak terpusat dalam satu tempat pasar saja.
Pengguna pasar spot ini termasuk orang-orang yang membutuhkan pertukaran mata uang (forex) untuk keperluan bisnisnya seperti ekspor impor, keperluan bepergian ke luar negeri, keperluan sekolah di luar negeri, namun tidak terlepas dari ulah spekulan yang ingin mendapatkan untung dari fluktuasi harga forex.
Ketika kita terjun dalam transaksi mata uang atau forex, faktor utama yang harus diperhatikan adalah bagaimana harga bergerak? Di level berapa akan terjadi keseimbangan? Faktor apa saja yang menggerakkan harga saat itu?
Beberapa dari kita hanya terpaku oleh analisa teknikal grafik sehingga terlihat pergerakan harga, fluktuasinya, trendnya namun sudah tahukah Anda dimana akan terjadi keseimbangan harga dan faktor apa yang menggerakan sehingga harga bergerak sedemikian besarnya?
Beberapa dari kita juga melakukan shortcut untuk dapat transaksi forex hanya dengan mengupas kulitnya tetapi belum mengetahui detil isinya. Alih-alih mendapatkan untung malahan kerugian yang didapat.
Demand dan Supply dalam Price Action
Implementasi konsep keseimbangan pasar dalam transaksi forex dapat dipandang sebagai keseimbangan harga yang terjadi karena munculnya buyer dan seller pada level-level tertentu dan pada waktu yang tidak lama, ketidakseimbangan akan terjadi lagi untuk menggerakkan harga. Ketidakseimbangan dapat diartikan sebagai demand > supply atau supply > demand.
Kondisi 1; apa yang akan terjadi ketika demand > supply ? Harga memiliki peluang naik dan di harga inilah munculnya banyak buyer melebihi seller.

Berdasarkan gambar di atas, harga GBPUSD berangsur turun menuju harga keseimbangan dan ketika terjadi pergulatan buyer dan seller, demand > supply maka buyerlah yang keluar sebagai pemenangnya dan harga bergerak bullish untuk menuju harga keseimbangan baru.
Garis tren resistance yang tergambar merupakan identifikasi batas demand > supply sehingga trader cerdas hanya akan melakukan aksi BUY pada level tersebut. Area pergulatan buyer dan seller disebut sebagai area low risk high return.
Kondisi 2; lalu apa yang akan terjadi jika supply > demand ? Harga akan memiliki peluang turun dan akan muncul lebih banyak seller daripada buyer.

Berdasarkan gambar di atas, harga GBPUSD menguji lagi area harga keseimbangan setelah sideways dalam range sempit dan terjadi pergulatan antara buyer dan seller yang pada akhirnya dimenangkan oleh seller dimana supply > demand. Trader cerdas akan melakukan aksi SELL ketika harga mulai keluar dari area pergulatan buyer dan seller (low risk high return) dan juga ketika menembus ke bawah garis tren support.
Penggunaan price action juga harus diiukuti dengan analisa faktor fundamental dan sebelum melakukan transaksi, trader diharapkan sudah siap dengan kemungkinan faktor penggerak harga saat itu.